Minggu, 19 Juli 2015

Secret Boy

Hari ini hari yang seperti biasanya. Dimana aku harus menjalani rutinitasku yang sebenarnya bukan bidangku. Oh ya aku lupa memperkenalkan diriku. Aku Linie. 25 tahun. Okey to the point saja. Sebelumnya ada tamu di penginapan, ya rombongan pemuda umur 20an. Awal mereka datang itu ya selayaknya tamu ingin berlibur saja. Ketika itu aku sedang berjalan ke arahnya.
Dia tersenyum padaku. Dan aku membalas senyumannya. Dan ak bertanya kepada rekanku Vena tamu baru?",
Vena"iya Lin. Cakep ya...",
"not my type. Hahaha.", balasku
Lalu Vena membisikkanku, "Hati-hati ucapanmu, nanti kena karmanya loh.. hihihi.."
Dalam hatiku bilang, "masa bodo"

----------------Jam makan siang--------------

Aku dan Vena pergi ke rumah makan di seberang hotel untuk makan siang. Pria yang tersenyum padaku tadi pagi ada di sana. Dia melihatku dan melambaikan tangannya pada kami dan menyapa, "hai, kita bertemu lagi." Kami berdua hanya tersenyum saja. Dan saling pandang dgn Vena heran. "Sini gabung." Ujarnya lagi. "Maaf tuan, bukannya kami menolak. Tapi kami tak punya waktu untuk bersantai." ,Timpalku, "Bu, saya dan teman saya pesan makanan seperti biasa.". "Njeh, non." ,Ujar Bu siti. "Semuanya jadi...", "27ribu kan bu." ,ujarku. "Njeh,non. Terima kasih." "Sama-sama bu." Ujar aku dan Vena. "Kami duluan tuan." Ujarku. Saat hendak meninggalkan rumah makan, tiba-tiba lenganku di pegang dan di tarik duduk di sebelah pria tersebut. Aku terkejut, "maaf, maksud tuan apa menarik lengan saya?"